Ternyata Murai Borneo, Kacer dan Cucak Hijau menjadi burung pendulang rupiah bagi panitia pelaksana kontes lomba burung di Samarinda Kalimantan Timur.
Tidak hanya Murai Borneo, tapi untuk kelas Kacer dan Cucak Hijau juga dilaksanakan dalam 5 kelas. Walaupun digeber 5 kelas, tapi peserta tetap membludak, sehingga hal ini tentunya membuat panitia semakin bergairah dalam mengadakan kontes berikutnya.
Dengan digebernya hingga 5 kelas lomba peluang untuk mendulang rupiah semakin terbuka karena di antara 5 kelas tersebut ada kelas utama yang menyediakan hadiah besar. Dengan tidak mengecilkan kelas lain seperti Lovebird, Kenari, Cendet dan lain-lain yang rata-rata hanya dimainkan 2 - 3 kelas lomba. Kalau dilihat dari segi jumlah peserta kalah jumlah peserta, dibanding untuk ke 3 jenis kelas seperti Murai Borneo, Kacer dan Cucak Hijau.
Di pulau Kalimantan memang popularitas burung Murai Borneo, Kacer dan Cucak Hijau mengalahkan popularitas burung-burung populer yang ada di pulau Jawa, seperti Anis Merah dan Murai Medan. Terkadang apabila jumlah peserta tidak mencapai target, maka hadiah pun otomatis akan diturunkan, sehingga panitia tidak merugi. Hal ini sebenarnya mengecewakan para peserta, tapi pada umumnya mereka memaklumi.
Untuk menutupi kerugian dari kelas-kelas lain, sehingga panitia membuka 5 kelas untuk burung-burung primadona, seperti Murai Borneo, Kacer dan Cucak Hijau. Hal ini memberi nafas lega bagi panitia yang selalu dibayangi rasa kuatir merugi.
Di Kalimantan Timur nilai burung jawara juga menyaingi harga-harga burung di pulau Jawa. Beberapa burung jawara sudah dihargai dengan nilai yang membumbung tinggi. Harga Murai Borneo langganan juara bisa mencapai harga Rp. 60 juta. Sedangkan Kacer dan Cucak Hijau konon pernah terjual dengan harga 35 juta dan 40 juta.
sumber:
- agrobur no.670
- dan sumber lain
![]() |
murai batu borneo sumber: omkicau |
Dengan digebernya hingga 5 kelas lomba peluang untuk mendulang rupiah semakin terbuka karena di antara 5 kelas tersebut ada kelas utama yang menyediakan hadiah besar. Dengan tidak mengecilkan kelas lain seperti Lovebird, Kenari, Cendet dan lain-lain yang rata-rata hanya dimainkan 2 - 3 kelas lomba. Kalau dilihat dari segi jumlah peserta kalah jumlah peserta, dibanding untuk ke 3 jenis kelas seperti Murai Borneo, Kacer dan Cucak Hijau.
![]() |
kacer sumber: kicaumania |
Untuk menutupi kerugian dari kelas-kelas lain, sehingga panitia membuka 5 kelas untuk burung-burung primadona, seperti Murai Borneo, Kacer dan Cucak Hijau. Hal ini memberi nafas lega bagi panitia yang selalu dibayangi rasa kuatir merugi.
Di Kalimantan Timur nilai burung jawara juga menyaingi harga-harga burung di pulau Jawa. Beberapa burung jawara sudah dihargai dengan nilai yang membumbung tinggi. Harga Murai Borneo langganan juara bisa mencapai harga Rp. 60 juta. Sedangkan Kacer dan Cucak Hijau konon pernah terjual dengan harga 35 juta dan 40 juta.
sumber:
- agrobur no.670
- dan sumber lain