Tempat Nongkrongnya Kicaumania Indonesia

Burung Andalan Menjadi ATM

harris st.

Maraknya lomba burung saat ini ternyata bisa menjadi sumber penghasilan bagi penggemar dan pelomba burung kicauan. Burung jawara pun layaknya menjadi ATM bagi sang pemilik burung.

sumber: jenisburung
Perlombaan burung berkicau atau kontes burung, diadakan hampir setiap minggu, atau paling tidak 2 kali dalam sebulan. Para pemilik burung pun semakin bergairah mengikutsertakan burung andalannya di lomba-lomba yang menjanjikan hadiah besar.

Karena burung-burung jawara berprestasi menjanjikan sumber penghasilan, sehingga membuat para penggemar lain pun saling melirik mengajukan tawaran demi tawaran yang menarik untuk membeli burung-burung jawara tersebut. Alhasil burung jawara yang selalu menghasilkan duit "gede" tersebut pun memiliki harga yang luar biasa "gede" juga. Seperti yang terjadi di Bali sekitar 2 bulan yang lalu, burung Anis Merah ditransfer dengan nilai 100 juta. Selain itu burung Cendet ditransfer sebesar Rp. 75 juta dan Cucak Hijau tembus 80 juta. Belum genap sebulan seekor burung Murai Batu ditransfer dengan nilai 75 juta.

punglor merah
sumber: toko-burung
Apa kiatnya sehingga burung-burung tersebut bisa menjadi burung dengan nilai setinggi puluhan bahkan ratusan juta. Tentunya sang burung harus memiliki mental lapangan yang kuat, diimbangi dengan suara yang istimewa, ngerol dengan speed yang rapat, variasi lagu dan frekuensi yang rapat pula. Dan terakhir mampu mengalahkan sekitar 50 lebih saingannya di lapangan.

Tidak semua jenis burung yang bisa memiliki harga melonjak tinggi. Untuk beberapa jenis burung yang kurang populer sepertinya mentok di harga menengah, di bawah 10 jutaan, walaupun memiliki prestasi yang tinggi. Tapi hal ini tidak membuat penggemar burung patah semangat, karena beberapa penggemar burung tidak sekedar mengejar hadiah uang yang menggiurkan, tetapi memang sekedar menyalurkan hobby nya. "Harga soal kedua, yang penting burung bisa juara, saya sudah puas", begitu penuturan penggemar burung.