Kali ini kita akan mengupas sebuah kehidupan di salah satu kebun binatang yang menjadi sorotan akhir-akhir ini, bukan dari prestasinya menangkarkan hewan, atau karena jumlah pengunjungnya yang membeludak, tapi karena banyaknya satwa yang harus mati secara tragis disana, kebun binatang yang seharusnya menjadi rumah bagi hewan liar ini malah berubah jadi Neraka, hal ini disebabkan kisruh pengelolanya.
Namun beberapa bulan ini keadaannya jadi lebih baik setelah Walikota Surabaya Tri Rismaharini, ikut bicara soal KBS, sepertinya keadaan ini dirasakan pengunjung menjadi berkah tersendiri, karena bisa melihat jenis hewan yang sebelumnya belum pernah mereka lihat, dan ketika disana banyak pula jenis burung yang ditangkarkan.
Diantara jenis burung itu , terdapat burung jalak kebo (jalak kerbau) yang hidup bebas beterbangan disekitar KBS, hinggap dipunggung rusa, dan jalan-jalan dikandang yang terbuka, memang burung ini untuk peminatnya sendiri masih kalah dibandingkan dengan jalak lainnya yaitu jalak suren, atau yang dilindungi yaitu jalak bali.
Burung jalak kerbau disebut demikian karena kebiasaannya yang hinggap dipunggung kerbau untuk mencari kutunya, kerbau juga tidak merasa terganggu kala burung jalak ini mencari makanan diatas badannya, bahkan kerbau merasa diuntungkan karena kutu yang membuatnya gatal dimakan oleh jalak ini.
Hubungan antara jalak dengan kerbau yang bermanfaat (simbiosis mutualisme) kemudian dijadikan nama untuk burungnya, sementara di KBS ini jalak mencoba mencari kutu diatas badan rusa, dan si rusa pun terlihat senang saat burung jalak kerbau mencari kutu-kutu dan memakannya,
Namun beberapa bulan ini keadaannya jadi lebih baik setelah Walikota Surabaya Tri Rismaharini, ikut bicara soal KBS, sepertinya keadaan ini dirasakan pengunjung menjadi berkah tersendiri, karena bisa melihat jenis hewan yang sebelumnya belum pernah mereka lihat, dan ketika disana banyak pula jenis burung yang ditangkarkan.
Diantara jenis burung itu , terdapat burung jalak kebo (jalak kerbau) yang hidup bebas beterbangan disekitar KBS, hinggap dipunggung rusa, dan jalan-jalan dikandang yang terbuka, memang burung ini untuk peminatnya sendiri masih kalah dibandingkan dengan jalak lainnya yaitu jalak suren, atau yang dilindungi yaitu jalak bali.
Burung jalak kerbau disebut demikian karena kebiasaannya yang hinggap dipunggung kerbau untuk mencari kutunya, kerbau juga tidak merasa terganggu kala burung jalak ini mencari makanan diatas badannya, bahkan kerbau merasa diuntungkan karena kutu yang membuatnya gatal dimakan oleh jalak ini.
Hubungan antara jalak dengan kerbau yang bermanfaat (simbiosis mutualisme) kemudian dijadikan nama untuk burungnya, sementara di KBS ini jalak mencoba mencari kutu diatas badan rusa, dan si rusa pun terlihat senang saat burung jalak kerbau mencari kutu-kutu dan memakannya,
Keadaan ini tentunya sangat menarik juga untuk disaksikan pengunjung, karena apa yang mereka pelajari dipelajaran SD dahulu bisa dilihat nyata didepan mata, bahkan mereka bisa mengabadikan persahabatan antara burung dengan rusa di KBS tersebut.